Siswa Matang dan Kokoh, Yuk Kita Berprojek
Apa yang dimaksud Projek pada pembelajaran di sekolah? Itu adalah salah satu Model pembelajaran yang bisa diterapkan oleh semua guru di setiap tingkat sekolah dari TK,SD,SMP sampai SMA bahkan di perguruan tinggi. Apa saja yang dilakukan guru untuk bisa melaksanakan model tersebut? Apa saja yang akan dilakukan siswa untuk melaksanakan projek itu? Mengapa siswa bisa Matang (Mandiri, Tanggungjawab) dan Kokoh (Kolaborasi,Komunikasi dan Hebat) jika belajar dengan model projek? Nah inilah yang akan kita kupas kali ini terkait dengan Model Projek.
Tidak setiap guru suka dan mau melaksanakan model projek dalam pembelajaran karena dengan alasan persiapannya yang sedikit ribet.Persiapan untuk Rencana Pelaksaan Pembelajaran dengan sintak atau tahapan yang lumayan panjang. Guru ditantang berinovasi dan kreatif dalam menyediakan bahan ajar, media pembelajaran, serta yang paling penting adalah mampu memberikan stimulus untuk memunculkan permasalahan yang nyata terjadi di sekitar lingkungan kita yang berkaitan dengan materi yang akan diajarkan. Siswa mampu menemukan masalahnya dan mencari alternatif solusi. Setelah itu yang paling penting adalah mampu membuat keputusan memilih alternatif solusi yang paling baik untuk dijadikan sebuah projek. Bagi guru yang kurang berinovasi pastilah pembelajaran projek ini menjadi sebuah beban sehingga terkadang terlupakan. Padahal dalam setahun cukup satu atau dua kali saja kita rencanakan untuk pembelajaran ini.
Perencanaan projek yang dilakukan guru dengan begitu banyak tantangan, hal ini akan berdampak pada hasil pelaksanakaan projek bagi siswa. Di awal dikatakan dengan projek siswa bisa Matang (mandiri,tanggungjawab) dan Kokoh (kolaborasi, komunikasi,hebat). Mandiri karena siswa punya tugas masing-masing dalam kelompoknya untuk menyelesaikan projek sesuai kemampuannya. Tanggungjawab yaitu semua siswa memiliki kewajiban untuk menyelesaikan projek sesuai jadwal yang telah mereka buat sendiri. Kolaborasi adalah semua siswa bekerja dalam kelompok untuk bekerjasama menyelesaikan projeknya. Komunikasi sangat pasti dilakukan mulai dari diskusi kelompok, brainstrorming untuk mendapatkan sebuah solusi dari berbagai gagasan dan ide, serta menyampaikan hasil projek dengan presentasi kelompok. Hebat tentu saja karena siswa mampu menyelesaikan projek dan bahkan bisa menciptakan sebuah produk projek yang kreatif,inovatif dan bermakna bagi kehidupan mereka kelak.
Ayo para guru di manapun berada, apakah tidak tergerak untuk berprojek? Cukup satu atau dua kali saja dalam setahun bisa juga kolaborasi dengan guru yang lain agar lebih efektif dan efisien waktunya. Mari kita tantang siswa kita untuk menjadi Matang dan Kokoh dengan projek yang berpihak pada mereka, berwawasan global, berkearifan lokal atau gaya hidup berkelanjutan. Kita latih kebiasaan positifnya dengan berprojek, karena bukan hanya penilaian kognitif tapi psikomotor juga psikomotornya dan yang lebih utama adalah nilai afektif atau sikapnya. Semoga siswa kita mampu mewujudkan generasi emas di tahun 2045.
Share This Post To :
Kembali ke Atas
Artikel Lainnya :
- Penulis Terpilih Lomba Menulis BATCH 23 Tingkat Nasional
- MPLS SMAN 1 Karangnunggal 2024
- GURU MODERAT
- Sistem Pendidikan Dialogal
- PEMAKAIAN APLIKASI KAHOOT DI ERA DIGITAL
Kembali ke Atas