Mengatasi Peserta Didik Yang Terlambat Masuk Kelas
Banyak peserta didik yang terlambat masuk kelas, terutama peseta didik laki-laki, apalagi jika pembelajaran berlangsung setelah istirahat, baik itu istirahat pertama atau istirahat sholat dhuhur. Ada beberapa peserta didik yang memang sengaja terlambat masuk kelas meskipun sudah mendengar bel masuk, dengan berbagai alasan, ada yang beralasan belum menghabiskan jajanannya, ada yang beralasan antri membeli jajanan, ada pula yang beralasan melaksanakan sholat dhuha terlebih dahulu atau antri ketika berwudhu. Meskipun pada kenyataannya ada beberapa siswa yang terlambat karena nongkrong di kantin sekolah.
Masalah keterlambatan siswa masuk ke kelas menjadi hal yang tidak asing bagi Guru, namun tentunya kebiasaan tersebut tidak boleh dibiarkan begitu saja, karena jika dibiarkan hal tersebut akan menjadi kebiasaan dan akan dicontoh oleh generasi berikutnya. Harus ada penanganan yang tepat dalam menangani siswa yang memang dengan sengaja terlambat masuk ke dalam kelas terutama setelah jam istirahat.
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menangani permasalahan tersebut, diantaranya adalah
- Memberikan teguran kepada peserta didik yang sering terlambat/melakukan konseling individual. Konseling individual sangat diperlukan, karena dari beberapa kasus yang pernah terjadi, ada perubahan yang signifikan dari sikap siswa kearah yang lebih baik. Memberi nasihat dan teguran yang dilakukan empat mata dan dilakukan tanpa ada unsur kekerasan, lebih banyak memberikan kesan positif dibandingkan dengan memarahi mereka didepan umum.
- Membuat kesepakatan kelas. Ada beberapa kesepakatan kelas yang bisa dibuat untuk disepakati bersama, diantaranya yaitu ketika bel masuk sudah berbunyi maka seluruh peserta didik harus masuk kelas, meskipun jajanan/makanannya belum habis (makanan bisa dihabiskan di dalam kelas), yang ingin sholat dhuha harus bisa mengatur waktu sedemikian rupa, atau bisa meminta ijin terlebih dahulu jika waktu masuk sudah tiba.,
- Berkoordinasi dengan wali kelas, petugas piket, dan guru BK dan pedagang kantin. Mengatasi permasalahan keterlambatan peserta didik tentunya tidak bisa diatasi hanya oleh guru mata pelajaran, perlu adanya kerjasama dengan wali kelas, petugas piket, guru BK dan juga pedagang di kantin. Wali kelas sangat besar perannya untuk memberikan bimbingan kepada peserta didik bimbinganya, petugas piket bisa memberikan pantauan kepada siswa yang sering terlambat, guru BK bisa memberikan konseling kepada siswa yang memiliki kebiasaan terlambat. Dan pedagang di kantin juga harus bisa tegas terhadap peserta didik, jika jam istirahat sudah selesai, maka mereka harus “mengusir” peserta didik yang masih nongkrong di kantin.
Permasalahan keterlambatan peserta didik mungkin tidak akan hilang selamanya, namun setidaknya jumlah peserta didik yang terlambat akan semakin berkurang jika dilakukan tindakan-tindakan tersebut, dan yang paling penting tidak membiarkan berbagai pelanggaran yang dilakukan peserta didik dan harus ada kerjasama dari seluruh warga sekolah untuk mengatasinya. Peserta didik harus menyadari bahwa setiap pelanggaran yang dilakukan ada konsekuensi yang harus dijalani.
Share This Post To :
Kembali ke Atas
Artikel Lainnya :
- Penulis Terpilih Lomba Menulis BATCH 23 Tingkat Nasional
- MPLS SMAN 1 Karangnunggal 2024
- GURU MODERAT
- Sistem Pendidikan Dialogal
- Siswa Matang dan Kokoh, Yuk Kita Berprojek
Kembali ke Atas